Kamis, 13 September 2012

Sejarah Singkat Tentang Kucing

Kucing,  Felis silvestris catus, adalah sejenis karnivora. Kata "kucing" biasanya merujuk kepada "kucing" yang telah dijinakkan, tetapi bisa juga merujuk kepada "kucing besar" seperti singa, harimau, dan macan.
Catatan paling awal tentang usaha domestikasi kucing adalah sekitar tahun 4000 SM di Mesir, ketika kucing digunakan untuk menjaga toko bahan pangan dari serangan tikus. Namun, baru-baru ini dalam sebuah makan di Shillourokambos, Siprus, bertahun 7500 SM, ditemukan kerangka kucing yang dikuburkan bersama manusia. Karena tikus bukanlah hewan asli Siprus, hal ini menunjukkan bahwa paling tidak pada saat itu, telah terjadi usaha domestikasi kucing. Kerangka kucing yang ditemukan di Siprus ini mirip dengan spesies kucing liar yang merupakan nenek moyang kucing rumahan saat ini.
Beberapa kepercayaan kuno mempercayai kucing sebagai perwujudan dari jiwa/roh yang bertugas menemani dan membimbing  manusia.  Mereka dianggap mengetahui tentang segala sesuatu, tetapi mereka bisu sehingga tidak dapat mempengaruhi berbagai keputusan yang diambil manusia.
Orang Mesir kuno menganggap kucing sebagai penjelmaan dewi Bast, juga dikenal sebagai Bastet atau Thet. Hukuman untuk membunuh kucing adalah mati, dan jika ada kucing yang mati kadang dimumikan seperti halnya manusia.
Di Jepang dikenal Maneki Neko (dalam bahasa jepang : neko=kucing), kucing yang menjadi simbol keberuntungan. Selain itu dikenal juga Muezza, kucing favorit Nabi Muhammad.
Saat ini, kucing adalah salah satu hewan peliharaan terpopuler di dunia. Kucing yang garis keturunannya tercatat secara resmi sebagai kucing trah atau galur murni (pure breed), seperti persia, siam, manx, sphinx. Kucing seperti ini biasanya dibiakkan di tempat pemeliharaan hewan resmi. Jumlah kucing ras hanyalah 1% dari seluruh kucing di dunia, sisanya adalah kucing dengan keturunan campuran seperti kucing liar atau kucing kampung.

Minggu, 09 September 2012

Trik Memberi Makan Kucing









Ada beberapa trik dalam memberi makan kucing peliharaan Anda:
  1. Makanan yang diberikan kepada kucing sebaiknya merupakan makanan yang khusus diperuntukkan untuk kucing, yang dapat diperoleh dari petshop atau membuat sendiri. Pemilihan makanan yang khusus ini penting agar tersedianya kecukupan nutrisi yang sangat dibutuhkan kucing.
  2. Kucing dapat diberikan makanan berupa ikan ataupun daging. Pemberian daging (khususnya daging sapi) adalah penting untuk kesehatan kucing, terutama terhadap pertumbuhan bulu.
  3. Bentuk makanan yang diberikan dapat dalam bentuk basah (kalengan) atau padat, dan dapat dilakukan variasi bentuk makanan. Bentuk makanan yang padat memiliki keuntungan lebih daripada bentuk makanan yang basah, karena lebih awet dan jika tidak habis termakan dapat dimakan kucing pada waktu yang berbeda dalam satu hari tersebut.
  4. Pemberian makanan anjing untuk kucing sebenarnya tidaklah baik, mengingat anjing dan kucing merupakan kelompok hewan yang berbeda. Kucing merupakan hewan yang benar-benar karnivora (pemakan daging), sedangkan anjing tidak. Dan di dalam makanan khusus anjing memiliki keterbatasan dari kandungan nutrisi yang sebenarnya sangat diperlukan oleh kucing.
  5. Waktu pemberian makan haruslah ditentukan dengan baik, biasanya dilakukan dua sampai tiga kali dalam sehari. Pemberian makanan yang terlalu sering atau kebanyakan dapat menyebabkan kucing muntah.
  6. Minuman diberikan dalam bentuk air putih yang telah matang. Minuman sebaiknya selalu ada dalam jumlah yang cukup dan selalu tersedia.
  7. Jika Anda memberi makan kelompok kucing, pisahkan dan jauhkan masing-masing kucing saat memberi makan. Supaya kucing yang dominan tidak merebut makanan milik kucing yang lemah.
Terdapat dua macam cara memberi makan kucing, yakni:
  1. Makanan selalu tersedia di piring/tempat makan kucing. Jadi pada saat kucing ingin makan, makanan telah tersedia di tempatnya. Cara ini baik untuk kucing kecil (kitten) atau kucing yang masih dalam masa pertumbuhan. Hati-hati karena ada kecenderungan terjadinya kegemukan/obesitas/overweight.
  2. Pemberian makanan dilakukan 2 atau 3 kali sehari. Pada umumnya makanan diberikan pada pagi dan sore. Cara ini baik untuk kucing dewasa yang pola makannya sudah teratur. Perlu diperhatikan jumlah makanan yang diberikan, karena harus sesuai dengan kebutuhan sehari-hari.

Jumat, 07 September 2012

Penyakit Pada Kucing



Kucing merupakan pilihan banyak orang sebagai hewan kesayangan. Selain penampilan yang lucu dan menggemaskan kucing juga tidak membutuhkan pemeliharaan yang merepotkan. Kucing dapat dilatih untuk menjadi hewan peliharaan yang baik dan pintar, sebagai teman di rumah maupun saat-saat bepergian.
Sama dengan kucing, perawatannya harus bersih dan disertai asupan gizi yang baik untuk mendapatkan kucing yang selalu bersih dan sehat. Perawatan kesehatan sangat penting artinya untuk menjaga kucing agar terhindar dari segala penyakit. Berikut beberapa penyakit yang sering menginfeksi kucing.

1. PENYAKIT RESPIRASI KOMPLEKS PADA KUCING
Penyakit ini dikatakan kompleks karena dalam satu hewan yang menderita mungkin ditemukan campuran keadaan konjungtivitis, lakrimasi, salvias dan ulserasi oral.
Penyebab yang paling sering menyebabkan masalah seperti di atas adalah feline viral rhinotracheitis (FVR), feline calicivirus infection (FCV), feline pneumonitis (Chlamydia psittaci) dan Mycoplasma.
Etiologi
Infeksi saluran respirasi atas sekitar 40-45 % disebabkan oleh FVR dan FCV dan sisanya disebabkan oleh Chlamydia psittaci, Mycoplasma dan reovirus.
Cara Penularan
Penularan penyakit umumnya melalui aerosol droplet, muntahan, pemeliharaan yang tercemar hewan sakit kemudian secara tidak langsung menularkan ke kucing sehat.
Masa inkubasi infeksi FVR dan FCV berkisar 2-6 hari, sedangkan pneumonitis 5-10 hari. Adanya stress yang terjadi pada hewan penderita kemungkinan dapat menyebabkan terjadinya infeksi ikutan.
Gejala Klinis
Infeksi FVR ditandai dengan demam sampai 40,5°C, kucing sering bersin. Konjungtivitis dan rhinitis yang timbul didahului oleh leleran serous, kemudian berubah menjadi mukopurulen. Kucing tampak depresi dan anoreksia.
Pada kucing yang sakitnya parah ditemui ulseratif stomatitis yang berlangsung 5-10 hari dan bisa bertahan sampai 6 minggu.
Infeksi calicivirus memunculkan gejala yang sangat beragam. Galur virus calici yang predileksinya pada rongga mulut dan jaringan subepitel jaringan paru-paru terjadi ulserasi pada lidah, langit-langit menjadi keras dan nostril menimbulkan ulserasi, sedangkan infeksi pada paru-paru dapat menimbulkan oedema pulmonum atau pneumonia interstisialis.
Galur virus calici lainnya dapat menimbulkan “limping syndrome” yaitu menimbulkan gejala pincang, demam ringan, dan rasa nyeri pada sendi. Kucing yang diserang biasanya yang berumur 8-12 minggu. Galur lainnya menimbulkan lymphocytic-plasmacytic gingivitis yang disertai dengan stomatitis, terjadinya demam, nafsu makan turun dan depresi.
Infeksi Chlamydia psittaci menimbulkan gejala yang menonjol berupa konjungtivitis, leleran mata serous atau mukopurulen.
Infeksi Mycoplasma bisa menyerang mata dan saluran respirasi bagian atas, dan biasanya dicirikan dengan oedema yang parah pada konjungtiva dan rhinitis yang terjadi sifatnya kurang parah.
Kejadian penyakit respirasi kompleks pada kucing jarang ditemukan kejadiannya pada hewan tua atau hewan yang telah diimunisasi dengan baik.
Diagnosa
Diagnosa penyakit berdasarkan tanda-tanda berupa bersin, konjungtivitis, rhinitis, lakrimasi, salivasi, ulkus mulut dan dispnoea. Pada FVR cenderung menimbulkan gangguan pada konjungtiva dan saluran hidung, virus calici menyebabkan gangguan pada mukosa mulut dan saluran respirasi bagian bawah. Chlamydia menimbulkan konjungtivitis ringan yang kronis. Diagnosa yang tepat terhadap penyakit ini dengan melakukan isolasi dan identifikasi agen.
Pencegahan dan Pengobatan
Pengobatan terutama ditekankan untuk memperbaiki kondisi tubuh (terapi suportif). Pengobatan dengan antibiotika berspektrum luas misalnya pemberian tetrasiklin dapat melawan infeksi ikutan terhadap Chlamydia. Untuk menghilangkan sekresi yang liat (tenacious) dapat dilakukan nebulisasi, atau pemberian tetes hidung ephedrine sulfat dalam larutan 0,25 % yang dikombinasikan dengan antibiotika mampu menurunkan leleran hidung.
Salep mata yang mengandung antibiotik (tetrasiklin) diberikan 5-6 kali sehari untuk mencegah iritasi kornea dari eksudat yang mongering. Hewan yang menderita dispnoea perlu diberikan terapi oksigen dan apabila terjadi dehidrasi diberikan terapi cairan.
Esofagotomi dan pencucian lambung pada kucing yang sakitnya parah dapat dilakukan untuk meringankan penyakit. Antihistamin chlorpheniramine dapat diberikan per oral dengan dosis 8 mg untuk kucing dewasa dan 4 mg untuk kucing anak pada awal kejadian penyakit.
Pencegahan dilakukan dengan melaksanakan vaksinasi dengan vaksin FVR-FCV parenteral:
1. pada anak divaksin saat umur 3-4 minggu dan diulang 3-4 minggu kemudian sampai di atas 2 minggu.
2. Sedangkan kucing di atas 9 minggu dilakukan imunisasi langsung dan diulang 3 minggu kemudian. Ulangan selanjutnya dilakukan setiap tahun.
3. Vaksin tetes FVR-FCV, diteteskan langsung ke dalam kantung konjuntiva dan lubang hidung.
- Imunisasi di bawah umur 12 minggu biasanya menimbulkan bersin-bersin setelah 4-7 hari imunisasi.
- Imunisasi diulang saat kucing berusia 12 minggu dan imunisasi selanjutnya dilakukan setiap tahun.
4. Vaksin lain yang sering digunakan yaitu kombinasi FVR-FCV dengan feline Panleukopenia, yang tersedia berbentuk aktif dan inaktif dan diberikan secara parenteral. Vaksin lain juga tersedia yaitu kombinasi vaksin Chlamydia-FVR-FCV-dan feline Panleukopenia.

1. Panlekopeni Pada Kucing
Penyakit ini disebut juga Enteritis Pseudo-membranosa Feline Infectious Enteritis, Feline Distemper.
Panlekopeni kucing adalah penyakit yang sangat menular terutama pada kucing-kucing muda dan secara klinis ditandai dengan lekopeni, muntah dan diare. Infeksi kuman-kuman sekunder menyebabkan penyakit bersifat lebih parah. Angka kematian penyakit ini sangat tinggi.
Etiologi
Penyakit ini disebabkan oleh virus dari golongan parvovirus. Virus ini erat hubungannya dengan virus yang menyebabkan enteritis pada mink.
Epizootiologi
Bila induk kucing imun menyusui anaknya maka anak kucing itu memperoleh kekebalan melalui air susu induknya. Selama 3-12 minggu anak kucing itu secara pasif kebal. Sesudah itu hingga umur kira-kira 6 bulan anak kucing lambat laun aktif tanpa memperlihatkan gejala penyakit secara klinis.
Umumnya infeksi terjadi melalui pernafasan dan alat digesti. Secara eksperimen kucing dapat ditulari melalui bermacam-macam cara. Virus terutama bereplikasi dalam sel-sel yang sedang mensintesa DNA secara aktif. Replikasi virus sebagian besar terjadi dalam kelenjar imfe, limpa, sumsum tulang dan timus. Invasi virus dalam bagian tubuh ini menyebabkan limfo dan lekopeni. Sesudah replikasi virus memasuki dinding usus. Hal ini mengakibatkan degenerasi dan nekrosa epitel usus.
Pada anak kucing yang ditulari in utero atau hari-hari pertama sesudah lahir maka terutama sel-sel lapisan butir dan sel-sel lapisan purkinya pada serebelum diserang (hipoplasi serebelum).
Kucing yang tertular menyebarkan virus melalui feses, urin, air liur pada stadium inkubasi dan klinis. Kucing yang sembuh juga mengeluarkan virus selama beberapa hari. karena virus itu resisten maka sirkulasi virus menjadi mudah.
Gejala Klinis
Kucing-kucing dewasa biasanya mempunyai kekebalan terhadap penyakit ini walaupun sewaktu muda tidak menderita penyakit. Biasanya panlekopeni ini menyerang kucing yang berumur kurang dari satu tahun yang tidak divaksinasi. Waktu inkubasi penyakit adalah 2-10 hari dengan rata-rata 6 hari. Dalam taraf penyakit ini terjadi lekopeni dan yang berkurang adalah jumlah limfosit.
Selama 24 jam sesudah gejala klinis timbul, maka kucing menderita demam, muntah-muntah, hilang nafsu makan dan bersifat sangat letargis (indolen). Kucing yang sakit biasanya berbaring di tempat dingin dekat air (selokan), bulu kering dan kusam, turgor kulit berkurang. Sesudah 24-48 jam pertama maka suhu badan turun, kebanyakan infeksi kuman-kuman sekunder menyebabkan suhu badan tinggal tinggi atau bersifat intermittens.
Sesudah beberapa hari maka terlihatlah diare yang mengotori bagian belakang kucing. Mata surut dalam rongganya dan membrana niktitans yang pucat menutup sebagian mata. Palpasi abdomen menyebabkan rasa nyeri. Biasanya kucing mati sesudah sakit 3-4 hari. bila kucing sembuh dan hal ini jarang sekali terjadi, maka lambat laun suhunya menjadi normal lagi.
Pada anak kucing yang masih menyusu menyebabkan terjadinya hipoplasia serebral dan kucing berjalan ataktis, kucing mati secara akut tanpa memperlihatkan gejala klinis.
Diagnosa
Diagnosa terhadap penyakit ini dapat ditegakkan berdasarkan gejala klinis, akan tetapi pada infeksi yang bersifat komplikasi dan mati tanpa memperlihatkan gejala klinis yang jelas maka diagnosa menjadi sulit. Yang penting menjadi pegangan adalah lekopeni.
Diagnosa Banding
Sebagai diagnosa banding dari penyakit ini yang penting adalah memperhatikan enteritis oleh berbagai sebab baik keracunan, benda asing dan sepsis. Toksoplasmosis akut dapat disamakan dengan panlekopeni.
Pencegahan dan pengobatan
Pencegahan dari penyakit ini adalah melalui vaksinasi kucing secara teratur. Pada anak kucing dapat dilakukan vaksinasi dengan vaksin inaktif sebanyak 2 kali yaitu pada umur 10-12 minggu dan diulang pada umur 16-20 minggu. Vaksin hidup biasanya diberikan satu kali pada umur 3 bulan.
Sedangkan vaksin hidup tidak boleh digunakan pada kucing bunting atau anak kucing (sangat muda). Injeksi vaksin hidup dianjurkan tiap-tiap 2 tahun.
Hewan yang sakit diberikan terapi simptomatis. Larutan garam faali dan pemberian antibiotika menjadi pilihan utama. Serum imun dapat diberikan dalam keadaan darurat.

2. Feline Leukemia (Feline Lymphosarcoma atau Lekosis)
Yang dimaksud lekosis kucing adalah proliferasi ganas sistem hemopoietis pada kucing. Penyakit ini mungkin sekali tersebar di seluruh dunia, dan kerugian ekonomi yang ditimbulkan terbatas. Lekosis kucing dan yang menginfeksi lembu sangat berguna sebagai model untuk mempelajari gerak sebab leukemia pada manusia.
Etiologi
Penyakit leukemia kucing disebabkan oleh retrovirus atau dikenal sebagai feline lekosis virus (FeLV) yang tergolong dalam keluarga (subfamily) retroviridae. Pada kucing ditemukan dua kelompok retrovirus. Satu dari dua kelompok itu dapat menyebabkan lekosis. Kelompok kedua terdiri dari satu atau lebih retrovirus yang bersifat endogen (hidup laten dalam sel) dan xenotroop (dapat bereplikasi dalam sel biakan spesies lain dan tidak menimbulkan lekosis pada kucing.
Cara Penularan
Virus FeL tersebar melalui kontak. Kucing terinfeksi mengeluarkan virus melalui air liur. Kucing yang pada pemeriksaan darah dengan tes imunoflouresensi nyata membawa antigen virus hendaknya dimusnahkan.
Lekosis kucing dapat dipindahkan pada kucing muda melalui infeksi hewan mati atau material yang telah disaring.
Gejala Klinis
Lekosis pada kucing ditemukan pada kucing semua umur, tetapi yang paling banyak ditemukan pada kucing berumur muda atau di bawah 5 tahun.
Inkubasi penyakit ini sangat panjang yaitu berbulan-bulan hingga bertahun-tahun. Umumnya gejala klinis tidak ditemukan atau kurang khas. Kucing sakit menderita demam dan anemia yang bersifat progresif. Pada palpasi abdomen limpa dan hati yang bengkak.
FeLV juga dapat menimbulkan bermacam-macam gambaran penyakit seperti limfosarkoma, leukemi disertai anemia progresif dan terjadi atrofi timus pada anak kucing dengan gejala yang menyerupai panlekopenia pada kucing muda.
Jangka waktu penyakit bervariasi antara 2-6 bulan. Lekosis pada kucing dianggap sebagai tumor yang terbanyak ditemukan pada kucing.
Diagnosa
Diagnosa ditetapkan berdasarkan gejala klinis dilengkapi dengan pemeriksaan laboratorium, memeriksa material hewan atau biakan sel kucing terinfeksi. Tes imunoflouresensi dapat digunakan untuk memeriksa sediaan ulas darah dan sumsum tulang. Kucing yang pada pemeriksaan positif mempunyai prognosa jelek walaupun masih sehat pada waktu pemeriksaan.
Diagnosa Banding
Demam, anemia, bengkak limpa dan kalenjar dapat ditemukan pada anemia menular (disebabkan oleh Haemobartonella felis), toxoplasmosis, peritonitis menular, infeksi bakterial menahun dan tumor ganas dapat menimbulkan gejala yang sama.
Pemberantasan
Kucing yang positif terinfeksi virus ini sebaiknya dimusnahkan meskipun kelihatannya sehat untuk menghindari penularan lebih lanjut terhadap kucing-kucing lain yang sehat.

3. Rhinotracheitis
Rhinotracheitis dikenal juga sebagai penyakit bersin atau Feline Viral Rhinotracheitis (FVR) adalah penyakit akut pada bagian muka jalan respirasi kucing. Penyakit ini ditemukan di seluruh dunia di mana ada kucing dipelihara.
Etiologi
Penyakit bersin kucing ini disebabkan oleh Herpesvirus golongan A. Virus ini termasuk virus DNA beruntai ganda, bersimetri ikosahedral dan mempunyai selubung protein.
Cara Penularan
Feline Viral Rhinotracheitis (FVR) baru dikenal sebagai penyakit sendiri sewaktu banyak kucing dipelihara bersama. Infeksi diduga terjadi per inhalasi. Virus bereplikasi dalam epitel jalan hawa muka, konjunktivita dan mengakibatkan nekrosa lokal. Pengeluaran virus terjadi antara lain melalui sekret hidung, konjunktivita dan urin.
Penularan dapat berjangkit dalam satu koloni kucing secara laten. Hewan yang sembuh masih dapat peka lagi terhadap infeksi virus ini. Perubahan lingkungan diduga dapat mengaktifkan infeksi. Kucing dapat ditulari lewat berbagai jalan antara lain intranasal dan per vaginam.
Gejala Klinis
Masa inkubasi berlangsung antara 2-5 hari. Semua umur kucing peka terhadap infeksi virus ini dan kucing berumur muda biasanya berjalan lebih parah.
Pada sebagian kasus penyakit khususnya kucing yang lebih tua lebih ringan. Gejala klinis pertama ialah bersin dan hipersalivasi, kemudian terlihat produksi air mata berlebihan. Terjadi laryngitis, faryngitis dan tracheitis yang menyebabkan kucing batuk-batuk. Selaput lender hidung dan kerongkongan kelihatan terlalu merah diikuti membengkaknya tonsil.
Sekali-kali terlihat oedema menyolok pada membrana niktitans. Demam dapat mencapai suhu di atas 40 °C, kucing memperlihatkan depresi dan tidak mau makan dan minum.
Pada kucing muda yang sesudah lahir langsung diinfeksi (secara intrauterine) maka infeksi dapat bergeneralisasi dan kucing mati dalam beberapa hari. adanya infeksi sekunder seperti Pasteurellosis dapat mempercepat kematian.
Diagnosa
Diagnosa didasarkan atas pemeriksaan klinis, pemeriksaan histopatologi dan pemeriksaan laboratorium. FVR tidak dapat dibedakan dari keadaan menular pada jalan pernafasan yang disebabkan oleh calicivirus. Keduanya berlangsung dengan bersin, batuk-batuk, dan pengeluaran eksudat.
Diagnosa Banding
Infeksi Calicivirus dan Panlekopenia merupakan dua penyakit yang dapat dijadikan diagnosa banding. Pada Panlekopenia gejala yang terlihat adalah gejala-gejala dari traktus digestivus, muntah-muntah dan diare. Pada Panlekopenia ditemukan lekopeni yang parah sedangkan pada FVR sekali-kali ditemukan lekositosis.
Pada infeksi Calicivirus maka rhinitis biasanya bersifat mucus dan jarang berubah menjadi purulen. Diferensiasi secara virologist dapat dilakukan.
Pencegahan
Untuk mencegah penyakit ini dapat dilakukan vaksinasi terhadap kucing. Vaksinasi dilakukan secara intranasal atau intramuskuler pada umur 9-12 minggu. Vaksin FVR dapat dikombinasikan dengan pemberian vaksin untuk melawan infeksi Calicivirus.
4. Peritonitis Menular
Peritonitis menular atau Feline Infectious Peritonitis (FIP) dalam bentuk klasik adalah penyakit yang berjalan progresif dan umumnya fatal pada kucing. Umumnya pada kucing ditandai dengan peritonitis yang bersifat sero-fibrinosa atau dalam rongga perut tertimbun cairan yang banyaknya bervariasi dan mengandung banyak fibrin.
Penyakit ini baru dikenal dalam tahun 1960-an dan pertama kali di temukan di Amerika Serikat. Dalam tahun-tahun berikutnya penyakit ini ditemukan di banyak negara Eropa.
Etiologi
Penyakit ini disebabkan oleh virus yang tergolong dalam family Coronaviridae. Virus ini berbentuk pleomorfik dan berdiameter 100 nm. Virus FIP erat hubungannya dengan coronavirus anjing dan coronavirus 229E pada manusia.
Cara penularan
Infeksi virus FIP hanya ditemukan pada kucing dan umumnya ditemukan secara sporadik. Mengenai cara infeksi terjadi sesungguhnya belum jelas. Virus ditemukan dalam darah dan eksudat kucing sakit. Sebagian besar infeksi berlangsung secara subklinis.
Pada kucing yang terinfeksi ditemukan antibodi spesifik dengan titer tinggi, disamping itu kucing memperlihatkan hipergammaglobulinemia. Pada penyakit ini mungkin kompleks antigen-antibodi dan komplemen memegang peranan.
Gejala Klinis
Mungkin sekali waktu inkubasi pada infeksi alami berlangsung beberapa bulan. Sesudah infeksi secara eksperimental waktu inkubasi biasanya lebih pendek. Penyakit mulai dengan gejala-gejala tidak khas, kehilangan nafsu makan, lesu, suhu tinggi dan kemudian terjadi asites.
Palpasi abdomen tidak menimbulkan gejala nyeri walaupun peritonitis telah berkembang. Sekali-kali terjadi pleuritis dengan pembentukan cairan dalam toraks sehingga kucing sesak nafas. Gejala saraf biasanya terlihat seperti paresis, ataksis, gangguan koordinasi, hiperestesi dan kekejangan. Biasanya kucing mati dalam 1-8 minggu sesudah terlihat gejala-gejala jelas.
Diagnosa
Diagnosa ditetapkan berdasarkan gejala klinis, pemeriksaan histopatologis dan pemeriksaan laboratorium. Pada kasus-kasus klasik, diagnosa tidak sulit. Bila kucing di punksi maka dari ruang abdomen keluar cairan berlendir dan sebagian akan membeku bila kena udara luar. Secara histopatologi ditemukan lesi berbentuk granuloma dan biasanya nekrosa ditemukan pada serosa dan alat-alat tubuh.
Pemeriksaan laboratorium dengan tes imunoflouresensi indirek dilakukan untuk membuktikan adanya antibodi. Pada kucing yang secara klinis kelihatan sehat dapat ditemukan badan-badan penangkis. Titer yang sangat tinggi hanya terlihat pada kucing yang klinis menderita FIP.
Diagnos Banding
Penggumpalan cairan dalam rongga perut dan dada menimbulkan dugaan mengenai adanya gangguan jantung, tumor, piometra, sobek kandung kencing dan peritonitis oleh infeksi bakteri dan jamur.
Kelainan-kelainan pada mata selain pada FIP juga ditemukan pada toksoplasmosis dan leksosis. Gejala saraf ditemukan pada toksoplasmosis, infeksi mikotis, dan ensefalopati bacterial.
Pencegahan dan Pengobatan
Bila diagnosa FIP sudah ditentukan maka prognosanya sulit. Untuk pencegahan, vaksinasi belum ada. Kucing yang terinfeksi sebaiknya disingkirkan/musnahkan.

Kamis, 06 September 2012

Kucing Berdiri dengan Dua Kaki...Waww Hebat...!!!

 
Kucing adalah hewan yang berjalan dengan empat kaki sajak dulu. Tapi, belakangan ini kita melihat dari foto bahkan video kucing bisa berdiri dan berjalan dengan dua kaki. Wow, bagaimana bisa. Saya akan menjelaskannya berdasarkan pengalaman:
1. Siapkan ikan dan makanan kucing lain yang kucing anda sukai.
2. Iming-imingi kucing itu di hidungnya sampai bau harumnya tercium.
3. Setelah itu taruh sedikit jauh di  atas kepala kucing itu sampai dia mau  berdiridengan 2 kaki.
4. Ambil foto atau video tapi jangan diliatin makanan.
5. Jadi, deh kucing berdiri dengan dua kaki. Silahkan mencoba.





Minggu, 02 September 2012

Anak Kucing

Cara merawat anak kucing:  Setelah lahir anak kucing harus diberi makanan yang alami (susu ibu) dalam waktu 10-20 menit.  Jangan lupa untuk juga memberi makan induk kucing makanan dan air minum saat dia menyusui anak mereka.
Anak kucing dapat memakan makanan padat pada usia dua sampai tiga minggu. Sisihkanlah uang untuk memberi mereka makanan komersial maupun susu komersial khusus anak kucing. Dalam masa pertumbuhann seperti hindari untuk memberi susu sapi atau susu kambing karena masih belum dapat dicerna dengan sempurna karena mengandung laktosa.

Salah satu permasalahan pemilik kucing adalah sifat kucing yang selalu buang kotoran sembarangan. Untuk mengantisipasi hal ini sejak dini maka sediakan dua buah nampan untuk mengganti kotoran dan ganti nampan-nampan tersebut secara teratur pada siang hari. Secara alami anak kucing akan membuang kotoran disanan pada usia tiga sampai empat minggu.
Untuk induk kucing yang menyusui sebaiknya atau mungkin harus diberi obat cacing setiap bulan. Dan untuk anak kucingnya sendiri harus diberi obat cacing setiap dua minggu. Dimulai pada umur dua minggu sampai berumur tiga bulan.
Anak kucing anda dapat disapih mulai umur delapan minggu. Pada tahap ini induk kucing akan tidak selalu bersama anaknya hingga harus diberi makanan padat.
Supaya nantinya kucing tidak bertindak agresif dengan manusia. Maka anak kucing harus melakukan kontak terhadap manusia pada umur setidaknya dua sampai tujuh minggu.
Supaya kucing tidak menyusahkan anda, Berilah banyak rangsangan baru yang tidak mengancam tentunya. Misalkan saja bunyi-bunyian maupun bertemu dengan binatang lain.
Jangan lupa untuk mengetahui sifat anak kucing, supaya anda dapat menebak suasana hatinya
  • Jika andak kucing setengah matanya tertutup kemudian memutar sedikit telinganya kesamping itu menandakan anak kucing sedang merasa nyaman
  • Jika pupil mata membesar itu artinya sedang terkejut
  • Jika anak kucing mengarahkan telinga dan membuka mata lebar-lebar, itu berarti anak kucing ingin bermain
  • Jika Mendongak dan menggerakkan kepala ke belakang, itu artinya mungkin seseorang sedang mendekatinya terlalu dekat
  • Jika sedang mengarahkan telinga, memutarnya ke belakan dan juga mengecilkan pupil mata. WASPADALAH! Anak kucing sedang MARAH.
 

Sabtu, 01 September 2012

Kesukaan Kucing

Kita semua tahu bahwa olahraga mempengaruhi kita baik secara fisik maupun mental. Kenyataan yang sama bagi kucing Anda. Bermain dengannya sangat penting untuk pembentukan tulang, pengontrolan berat badan dan membantu pengembangan otot, daya tahan dan stamina kucing anda, sehingga melakukan olahraga aerobic setiap harnya sama pentingnya bagi kucing dan pemiliknya.
Jika anda memiliki anak kucing yang masih muda, dia akan sangat ingin untuk bermain,bermain dan bermain! Perilaku bermain dimulai saat anak kucing mengejar dan menggigit ekor mereka sendiri. Seringkali hal ini di ikuti dengan mengejar, berkelahi dan bercanda.
Anak kucing anda dapat juga memukul dan menendang mainan yang tidak terduga atau potongan kertas. Jangan khawatir. Ini hanya melatih naluri predator alaminya yang masih lembut dan seringkali tidak berarti apa-apa.

Kucing adalah predator dan mereka mendapatkan kepercayaan diri mereka dengan berada di luar dan meraih sesuatu. Saat anda bermain bersama, biasanya kucing memfokuskan diri sebagai predator yang dapat membuatnya lebih percaya diri karena itu merupakan wilayah kekuasaannya.
Seringkali kucing memfokuskan diri mereka memulai aktifitas di awal pagi dan saat sore hari sehingga pergunakan waktu ini untuk bermain dengan kucing anda. Kucing merupakan atlit yang hebat, namun anda tidak boleh melupakan bahwa mereka suka melakukan olahraga hanya saat dalam waktu singkat. Banyak kucing yang lebih suka di gendong atau diangkat, namun biasanya mereka hanya menyukainya dalam waktu yang sangat singkat. Contohnya, jika kucing anda mulai nakal atau malas, letakkan dia dibawah.
Selalu pegang perut kucing saat anda mengangkat tubuhnya.
Cara nyaman untuk memegang dia adalah letakkan cakarnya secara berlawanan di bahu anda dan lengan anda dibagian perutnya.
Kucing dilengkapi oleh bau, suara, bentuk dan gerakan. Mainan yang anda gunakan harus dapat digunakan dalam seluruh aspek ini. Menemukan kesukaan kucing dapat dilihat dengan memperkenalkannya dengan berbagai macam bentuk dan ukuran mainan dari berbagai bahan dan lihatlah reaksi nya untuk temukan kesukaannya. Anda dapat mempertimbangkan pilihan berikut :
Pada umumnya, kucing lebih suka mainan buatan sendiri yang harganya jauh lebih mahal. Bola kertas, bola besar, cincin plastik dari tempat susu, pensil, tas kertas, kaos kaki, kotak papan kartu, bola pingpong, biasanya yang disukai kucing untuk bermain.
Hindari memberikan mainan yang terlalu berat untuk digerakkan atau terlalu kecil untuk dipindahkan oleh kucing anda. Jika anda dan kucing anda suka bermain permainan tali, pastikan tali nya aman dan jauhkan setelah bermain.
Anda dapat menggunakan mainan yang dapat bergerak sendiri atau yang bisa anda gerakkan dari jauh seperti mainan alat pancing. Kucing dapat bosan dengan cepat, sehingga sangatlah penting untuk merubah mainan ke tempat yang mereka sukai.
Macam-macam dalam ”cara” dapat diberikan dengan mengikatkan mainan lain di ujung tali kayu pancing tadi.
Aroma catnip dapat menghilangkan potensi setiap waktu. Untuk menjaga mainan catnip anak kucing tetap fresh, simpanlah dalam wadah plastic dan keluarkan untuk beberapa waktu bermain istimewa atau tiga kali seminggu. Periksalah mainan yang terbuat dari dekorasi tempelan atau ”trim” yang dapat menghilang dan dihapus. Mata dalam beberapa alat permainan dapat juga berbahaya. Contohnya, salah satu mainan yang terkenal, tikus kecil yang dibuat seperti aslinya, memiliki mata yang menonjol dan harus di lepas sebelum mainan tersebut diberikan pada kucing.